Rabu, 04 Februari 2009

thuram menolak jadi menteri


Jakarta - Tak banyak mantan pesepakbola yang terjun ke dunia politik usai pensiun. Lilian Thuram menambah panjang daftar tersebut setelah menolak jabatan menteri yang ditawarkan Presiden Prancis.






Selepas pensiun, Thuram memang menjadi aktivis yang memperjuangkan persamaan hak-hak bagi warga negara. Pemain yang terakhir berseragam Barcelona itu sering mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai diskriminatif, dia bahkan sempat menyebut Nicolas Sarkozy sebagai seorang rasis saat menggelar kampanye beberapa waktu lalu.

Berbekal pengalaman tersebut, ditambah trek rekor sebagai kapten tim nasional Prancis yang multi ras, eks pemain Juventus ini pun ditawari menjadi menteri urusan keberagaman oleh presiden Sarkozy.

Namun Thuram menolak tawaran Sarkozy. Menurutnya, akan sangat berat baginya bergabung dengan Sarkozy yang berbeda haluan politik.

"Saya sudah bertemu dengan [presiden] Nicolas Sarkozy dan [mensesneg] Claude Gueant. Mereka menawarkan jabatan menteri urusan keberagaman," ujar Thuram kepada Le Monde, dikutip dari Goal.

"Kami terlibat pembicaraan yang makan waktu lama. Untuk sebuah alasan pribadi saya menolak tawaran mereka," lanjut pemain yang juga pernah memperkuat Parma ini.

Selain sempat menyebut Sarkozy rasis, Thuram pernah mengundang 80 orang korban penggusuran menonton secara gratis laga penyisihan Euro 2008 antara Prancis dan Italia. Kedelapan puluh orang itu digusur atas kebijakan Sarkozy yang saat itu menjabat sebagai menteri dalam negeri.

Selain karena perbedaan haluan, alasan lain Thuram menampik tawaran jadi menteri itu adalah karena dia mengaku belum siap untuk terjun ke dunia politik.

"Politik adalah sesuatu yang sangat agung, sesuatu yang tidak memberikan toleransi pada hal-hal yang kasar. Kita harus belajar. Itulah yang masih saya jalani sekarang dengan bertemu orang dari berbagai latar belakang. Suatu hari nanti, mungkin (saya akan menerima jabatan itu)," tukas pemain yang pernah mengantar Les Bleus juara dunia 1998 ini



Tidak ada komentar: