Minggu, 01 Maret 2009

Menang Adu Penalti, MU Rebut Piala Carling

Manchester United meraih piala Carling setelah dalam partai final mengalahkan Tottenham Hotspurs 4-1 lewat adu penalti. Ini sukses MU yang ketigakalinya meraih piala Carling setelah tahun 1992 dan 2006.

Babak pertama MU langsung mengambil inisiatif


serangan. Sebuah sepakan Nani di menit 16 sempat mengancam gawang Tottenham. Namun tendangannya belum mampu membuahkan gol.

Sebuah tendangan jarak jauh Rio Ferdinand kembali membuat pertahanan Spurs ketar-ketir. Beruntung tendangan kapten MU ini melebar di atas mistar gawang Heurelo Gomes.

Spurs pun sempat memberikan perlawanan. Namun tendangan Darren Bent dapat diblok oleh kiper muda MU, Ben Foster. Skor 0-0 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua Aaron Lennon membuka peluang bagi Tottenham. Namun lagi-lagi mampu dimentahkan oleh kiper MU.

Christiano Ronaldo pun sempat memiliki kesempatan mencetak gol bagi The Red Devils, tapi tendangannya hanya mengenai tiang gawang Tottenham. Hingga akhir pertandingan skor masih tetap 0-0.

Pertandingan pun berlanjut ke babak perpanjang waktu. Namun lagi-lagi peluang kedua tim tidak mampu dimanfaatkan menjadi sebuah gol.

Kedua tim akhirnya harus menentukan pertandingan lewat adu penalti. Anderson menjadi penentu kemenangan MU setelah dua pemain Spurs gagal mencetak gol.

Baca Selanjutnya....

Minggu, 15 Februari 2009


Metrotvnews.com, Demak: Puluhan ribu ekor ayam ternak di Karangawen, Demak, Jawa Tengah, mati akibat banjir lumpur yang melanda daerah tersebut, Kamis (29/1) malam. Pemilik peternakan, Pramono, mengaku, sekitar 34 ribu ekor ayam ternaknya mati terkena banjir lumpur akibat jebolnya tanggul Sungai Cabean.



Peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba itu membuat Sutrimo dan karyawannya tidak mampu berbuat banyak guna menyelamatkan ayam ternak mereka. Untuk menghindari penyebaran bibit penyakit, seluruh bangkai ayam ini langsung dibuang. Sementara puluhan ekor ayam yang berhasil diselamatkan di tempatkan diatas atap peternakan.

Kerugian akibat banjir lumpur ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 500 juta. Selain merusak peternakan ayam, banjir lumpur juga merusak puluhan hektare sawah pertanian di kawasan ini.(DOR)

Baca Selanjutnya....

Rabu, 04 Februari 2009

thuram menolak jadi menteri


Jakarta - Tak banyak mantan pesepakbola yang terjun ke dunia politik usai pensiun. Lilian Thuram menambah panjang daftar tersebut setelah menolak jabatan menteri yang ditawarkan Presiden Prancis.






Selepas pensiun, Thuram memang menjadi aktivis yang memperjuangkan persamaan hak-hak bagi warga negara. Pemain yang terakhir berseragam Barcelona itu sering mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai diskriminatif, dia bahkan sempat menyebut Nicolas Sarkozy sebagai seorang rasis saat menggelar kampanye beberapa waktu lalu.

Berbekal pengalaman tersebut, ditambah trek rekor sebagai kapten tim nasional Prancis yang multi ras, eks pemain Juventus ini pun ditawari menjadi menteri urusan keberagaman oleh presiden Sarkozy.

Namun Thuram menolak tawaran Sarkozy. Menurutnya, akan sangat berat baginya bergabung dengan Sarkozy yang berbeda haluan politik.

"Saya sudah bertemu dengan [presiden] Nicolas Sarkozy dan [mensesneg] Claude Gueant. Mereka menawarkan jabatan menteri urusan keberagaman," ujar Thuram kepada Le Monde, dikutip dari Goal.

"Kami terlibat pembicaraan yang makan waktu lama. Untuk sebuah alasan pribadi saya menolak tawaran mereka," lanjut pemain yang juga pernah memperkuat Parma ini.

Selain sempat menyebut Sarkozy rasis, Thuram pernah mengundang 80 orang korban penggusuran menonton secara gratis laga penyisihan Euro 2008 antara Prancis dan Italia. Kedelapan puluh orang itu digusur atas kebijakan Sarkozy yang saat itu menjabat sebagai menteri dalam negeri.

Selain karena perbedaan haluan, alasan lain Thuram menampik tawaran jadi menteri itu adalah karena dia mengaku belum siap untuk terjun ke dunia politik.

"Politik adalah sesuatu yang sangat agung, sesuatu yang tidak memberikan toleransi pada hal-hal yang kasar. Kita harus belajar. Itulah yang masih saya jalani sekarang dengan bertemu orang dari berbagai latar belakang. Suatu hari nanti, mungkin (saya akan menerima jabatan itu)," tukas pemain yang pernah mengantar Les Bleus juara dunia 1998 ini



Baca Selanjutnya....

Minggu, 01 Februari 2009

Milan yang Seimbang

Milan yang Seimbang Tanpa Dinho



Roma - Untuk kali kesekian Ronaldinho tak masuk skuad AC Milan saat Rossoneri menundukkan Lazio 3-0. Diakui Carlo Ancelotti, tanpa si gelandang Brasil, skuadnya justru lebih seimbang.

Tiga gol dari Alexandre Pato, Massimo Amrossini dan Kaka bukan cuma mengantar Milan menundukkan Lazio 3-0 dan meraih tiga poin maksimal. Dari kemenangan tersebut Rossoneri naik ke posisi dua klasemen, menggeser Juventus yang sehari sebelumnya dikalahkan Cagliari 2-3.

Kalau ada yang sedikit tak puas dengan hasil tersebut, mungkin Ronaldinho adalah orangnya. Meski menjadi salah satu pemain yang ikut dibawa ke Stadion Olimpico, Dinho sama sekali tak diberi kesempatan merumput oleh Carlo Ancelotti. Namun yang akrab dipanggil Carletto itu punya alasan sendiri kenapa sampai membangkucadangkan mantan sang pemain terbaik dunia.

"Pada titik ini, tim sudah menemukan keseimbangan yang tepat, jadi buat apa saya harus mengubahnya. Menjalani laga tandang, kami harus bermain dengan gelandang yang bermain merapat," terang Carletto menyoal pemilihan pemain dalam laga dinihari tadi seperti diberitakan Goal.

Sejak kedatangannya ke Milan di bursa transfer musim panas lalu, Dinho tak pernah benar-benar menjadi pilihan utama Ancelotti. Jika awalnya dia jarang dimainkan karena butuh waktu untuk beradaptasi, Carletto kini sepertinya justru sudah menemukan komposisi tim terbaik tanpa harus memasukkan mantan pemain Barcelona itu.

Sepanjang musim ini sudah 15 kali dia menjadi starter di seluruh kompetisi yang diikuti Diavolo Rosso. Namun dalam lima partai terakhir dia justru baru sekali bermain dari awal sementara tiga lainnya masuk sebagai pemain pengganti di jelang berakhirnya babak kedua, sementara semalam sama sekali tak dimainkan.

"Banyak yang harus kami kerjakan untuk memastikan Ronaldinho bisa memainkan peran seperti ini di masa mendatang. Jadi dalam kasus ini, (Clarence Seedorf) lebih menjadi pilihan yang tepat buat kami," pungkas pelatih 49 tahun itu. ( din / roz )

Baca Selanjutnya....